Valentine = Kapitalisme

Pagi ini mungkin bagi sebagian orang, khususnya remaja yang beranjak ABG, merupakan hari yang spesial. Beberapa hari sebelumnya, mereka mempersiapkan kado terspesial bagi orang-orang yang mereka cintai. Sebagian besar kado itu mereka tujukan kepada sang pujaan hati. Bunga, permen cokelat, atau boneka menjadi pilihan terbanyak dari sekian banyak barang yang seharusnya bisa lebih bermanfaat. Pada beberapa toko menyediakan paket hadiah yang isinya kebanyakan sama (bunga, cokelat, dan boneka) dengan dihias pernak-pernik menarik berwarna pink, ciri khas warna cinta. Kalian bisa membuktikannya hari ini. Jalan-jalanlah dan iseng memasuki beberapa toko atau mall maka mata anda akan disuguhkan dengan warna cinta. Warna yang cengeng, menurut saya. 

Ah, sampai sekarang pun saya tidak tahu mengapa cinta diidentikkan dengan warna pink/merah hati. Mungkin karena warna itu mengeluarkan aura yang menggelora. Jadi diibaratkan orang yang merasa sedang jatuh cinta, perasaannnya menggelora dan meledak-ledak. Benarkah? Sebaiknya kita tanya anak-anak ABG yang setiap pulang sekolah selalu berkeliaran di mall menggandeng pujaan hatinya. Entah apa yang mereka lakukan, yang penting merasa senang karena berduan. 

Kembali ke tanggal ini. Eh, apa penyebutan orang kapitalis untuk perayaan di tanggal ini? Ya ya, Valentine. Perayaan kasih sayang. Agak heran juga saya mendengar perayaan kasih sayang, karena menurut saya kasih sayang itu bisa kapan saja dirayakan. Dan pengungkapannya tidak perlu dengan berhura-hura. Contohnya saja, seorang anak kepada orang tuanya. Wujud kasih sayangnya bermacam-macam. Patuh terhadap apapun yang diinginkan orang tua sepanjang itu baik, itu sudah merupakn wujud kasih sayang. Contoh lain, ini mungkin bagi orang yang sedang menjalin hubungan yang disebut "pacaran". Kasih sayang bisa diwujudkan dengan kesetiaan. Tapi ingat, bukti kasih sayang itu bukan berarti mau menyerahkan segalanya termasuk kesucian. Itu sangat-sangat dilarang! Contoh lainnya lagi, kasih sayang sepasang suami istri. Kasih sayang sepasang suami istri, dapat diwujudkan dengan kesetiaan, saling menghormati, dan menutupi segala kekurangan yang dimiliki pasangannya. Nah, tidak perlu berhura-hura kan untuk mewujudkan kasih sayang kepada orang-orang terkasih?

Hapuskan Valentine, hapuskan kapitalisme!!

Komentar

Postingan Populer