Aku Berkelana Bukan untuk Bercanda


Mungkin kalian mengganggapku tak pernah serius dengan tugas akhir yang sedang kukerjakan. Tak apa karena aku memang tidak menunjukkan keseriusan itu pada kalian. Mungkin juga kalian mengganggapku hanya berkelana ke sana ke mari untuk ber-haha-hihi. Kalau yang ini, aku menggungkapkan ketidaksetujuan. Kalian hanya tahu aku pergi ke mana tanpa tahu aku berbuat apa di tempat itu. 
Ketahuilah, aku berkelana karena mencari tempat belajar bersama orang yang mampu mengimbangi pengembaraan pemikiranku. Aku menyelesaikannya dengan caraku yang tak bisa kalian pahami. Karena aku tak pernah sependapat dan sepemikiran dengan kalian. Mungkin kalian kira, aku melakukan hal-hal yang tidak penting. Tapi itu sangat penting bagiku yang tak mempunyai siapapun di tempatku kini tinggal.  Aku hanya seonggok daging yang tak berguna. Yang menjadi sampah ditengah-tengah gelisah. Menjadi bunyi yang tak pernah memberi arti. Karena memang kalian tak pernah paham apa yang kubicarakan. 
Kalian tak ubahnya lebah yang selalu berdengung dan mendesau entah. Sangat berisik dan tak pernah diam. Ada pula yang bangga karena baru saja terbang dan "menclok" dari satu negara ke negara lain. Ber-cas-cis- cus dengan bahasa planet yang tak kuketahui.  Lalu kalian membanggakannya. Namun, aku tidak. Sudah kukatakan bahwa pemikiranku selalu berbeda dengan kalian, bukan? Ya. Aku lebih bangga berkelana di dalam imajinansi lalu kulukiskan dalam kata-kata. Ingat "kata-kata"! Bukan "lisan"!
Maka dari itu, aku tidak pernah menceritakan apa yang sedang bergelut dalam benakku karena aku yakin, kalian tidak akan mengerti.
Aku juga berkelana seperti kalian tetapi tempat kita berbeda. Kita tak pernah satu sejalan. Jadi maaf kalau terkadang aku sering menjengkelkan bagi kalian. Inilah aku yang kalian tak tahu.
 

Komentar

Postingan Populer