Menulis=Tanggung Jawab
Dokumen Pribadi |
Menulis
menjadi sebuah tanggung jawab. Tema yang muncul di talk show acara Mocosik (Panggung Literasi Festifal Buku) di
JEC kemarin sungguh menarik. Talk show tersebut menghadirkan Mahfud
Ikhwan (Penulis novel Belajar Mencintai Kambing), Okky Madasari (Penulis
novel Entrok, dll.), dan Pak Hernowo sebagai pembicara. Saya belum pernah
membaca satu pun buku-buku mereka sih, tapi saya rasa tidak ada pengaruhnya
karena apa yang dibahas tidak mengerucut pada buku-buku mereka.
Oke,
saya akan memulainya dengan statement yang diungkap oleh Mahfud Ikhwan,
“Menulis untuk hidup atau hidup untuk menulis”. Statement tersebut cukup
menarik jika diulas. Menurut pandangan saya, menulis untuk hidup tidak
terbebani oleh sebuah tanggung jawab. Menulis untuk hidup hanya menuliskan apa
yang dimaui oleh pasar/masyarakat. Istilah lainnya adalah mengikuti apa yang
sedang tren di masyarakat. Dengan begitu, hasil dari tulisan kita akan laris
manis diserbu masyarakat. Hal ini berbanding lurus dengan pemasukan keuangan
kita sebagai penulis, maka pekerjaan menulis membuat kita bisa menikmati hidup.
Sedangkan, hidup untuk menulis lebih ke tanggung jawab kita terhadap keadaan
masyarakat. Tanggung jawab kita sebagai sebagai seorang masyarakat yang peduli
terhadap isu-isu yang terjadi. Bisa jadi kita sebagai penulis memaparkan sebuah
solusi. Jika ini yang terjadi, maka buku yang ditulis
belum tentu laris manis karena hanya orang-orang tertentu saja yang membelinya.
Jika
saya ditanya milih mana antara menulis untuk hidup atau hidup untuk menulis,
maka jawaban saya dari hati yang paling dalam adalah hidup untuk menulis.
Dengan hidup untuk menulis, kegelisahan-kegelisahan saya terhadap kondisi
sosial masyarakat bisa tertuang dalam tulisan. Orang-orang yang membaca tulisan
saya bisa “melek” mata dan hatinya terhadap kondisi yang terjadi di dalam
masyarakat. Saya berharap, dengan tulisan saya, orang-orang bisa tergerak
hatinya untuk membenahi keadaan sosial yang tidak sesuai dengan kultur budaya
Indonesia. Dengan hidup untuk menulis, saya sebagai seorang manusia dan bagian
dari masyarakat merasa hidup yang saya jalani lebih berarti bagi orang lain. Bagi
saya menulis itu bukan sekadar untuk memberikan informasi. Namun, bagaimana
kita (penulis) dapat menyadarkan dan membangunkan masyarakat dari “tidurnya”
yang beralas kain sutra empuk. Sayangnya, tulisan-tulisan yang seperti itu
penggemarnya sedikit. Kalau bukan penulis yang sudah terkenal, sangat sulit
untuk tembus di penerbit mayor. Mentok di penerbit indie atau tembus di
koran-koran lokal yang mungkin nasibnya berakhir menjadi bungkus tempe/lotek
(pengalaman pribadi).
Namun,
bukan berarti juga saya tidak setuju dengan menulis untuk hidup. Saya bekerja
di penerbitan buku, tentu saja buku-buku yang terbit sudah melalui pemikiran
“Buku ini kalau dikeluarkan laris nggak ya?”, “Tema buku ini sedang dicari nggak
ya sama masyarakat?”, atau “Sasaran pembaca untuk tema ini siapa ya, banyak nggak
yang mau beli dan baca?”. Penulis-penulis yang memasukkan naskah tulisannya ke
penerbit juga sama mikirnya karena mereka juga ingin buku mereka cepat diterima
penerbit dan dapat fee yang sudah
disepakati.
Sekali
lagi, kalau saya ditanya milih menulis untuk hidup atau hidup untuk menulis,
jawaban yang sesungguhnya ya dua-duanya. Meskipun di kedalaman hati saya
memilih hidup untuk menulis, tapi saya juga tidak menolak jika karya saya
dibeli dengan sejumlah uang. Hari gini gitu, lho! Lagipula, akan makin banyak
orang kan yang tersihir dengan ramuan bahasa saya haha….
Maka
dari itu, kesimpulan saya tentang menulis sebagai sebuah tanggung jawab adalah
bagaimana tanggung jawab kita sebagai penulis untuk bisa memberikan informasi
dan solusi kepada masyarakat tentang isu-isu yang sedang terjadi. Agar bisa
membuka wawasan dan menggelitik pikiran kritis mereka tentang kondisi sosial
masyarakat. Dan agar bisa memengaruhi dan mengembalikan pikiran serta kesadaran
masyarakat dengan bahasa yang disusun sedemikian rupa. Wih... betapa kerennya
ya, jadi penulis!
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny