Diskusikan 6 Hal Ini dengan Pasangan Sebelum Menikah
Diskusi santai dengan pasangan http://papasemar.com |
Tulisan ini
saya tulis ketika saya lelah melihat teman saya yang baru saja menikah rela
bolak balik dari Jogya-Solo hanya demi ingin bersama suaminya setiap hari.
Lho mereka yang menjalani kok saya yang lelah ya? Ya gimana gak lelah, menurut
saya Jogja-Solo itu jauh lhoh! Apalagi ditempuh dengan motoran. Kalau setiap
dua hari sekali motoran Jogja-Solo bolak balik apa gak remek tubuhnya. Pas
musim hujan lagi. kalau mereka sih mungkin gak ngrasain atau belum ngrasain
capek, tapi aku sebagai teman/tetangga kos kok malah mikir mereka belum siap
nikah. Kalau udah siap kan gak mungkin mereka ribet sendiri gitu.
Nah, untuk
menghindari hal hal ribet semacam itu, pasangan yang sudah serius melangkah ke
jenjang pernikahan, sebaiknya membicarakan hal hal yang sekiranya membutuhkan
kesepakatan bersama. Hal hal yang akan saya jabarkan ini, bukan saja hasil saya
membaca artikel artikel tentang pernikahan, tetapi juga hasil dari obrolan
ringan dengan teman –yang insyaAllah akan menjadi teman hidup- J.
Hal-hal
yang perlu didiskusikan dengan pasangan sebelum menikah
1.
Tempat tinggal
Tempat tinggal adalah hal utama yang harus
didiskusikan dengan pasangan ketika sudah mantap untuk menikah. Jangan sampai
ketika sudah menikah masih wira-wiri dari kos ke rumah yang jaraknya jauh. Misalnya,
jika calon istri bekerja di Jogja dan calon suami bekerja di Solo. Sementara,
rumah kedua orang tua mereka di Solo. Sebelum nikah harus ada kesepakatan
dulu, salah satu dari mereka harus mengalah. Calon istri pindah ke Sragen atau
calon suami yang pindah ke Jogja. Yang penting bisa tinggal dalam satu atap. Atau
jika belum memungkinkan untuk tinggal bersama, harus ada kesepakatan kapan
bertemu, seminggu sekali, dua minggu sekali, atau malah satu bulan sekali.
Jangan sampai ada pertengkaran setelah menikah gara-gara masalah jarak.
2.
Pekerjaan
Pekerjaan adalah hal kedua yang juga harus dipikirkan
ketika akan menikah. Jika sudah memutuskan akan tinggal di mana nanti setelah
menikah, pekerjaan pun mengikuti. Tidak mungkin kan jika sudah memutuskan
tinggal di Jogja tetapi pekerjaan masih di Solo? Rela bolak-balik
Jogja-Solo tiap hari? Yang ada tubuh kita akan capek dan kurang istirahat.
Untuk pekerjaan juga sama dengan tempat tinggal, salah satu harus mengalah
meninggalkan pekerjaannya dan mulai mencari pekerjaan di daerah yang dekat
dengan tempat tinggal. Jadi, setelah menikah sudah mendapat pekerjaan baru di
dekat tempat tinggal.
3.
Keuangan
Jika dua duanya sudah bekerja, tentu saja keuangan
juga hal penting untuk didiskusikan. Uang tidak lagi milik masing masing,
tetapi sudah milik bersama. Kebutuhan yang dibeli pun juga kebanyakan kebutuhan
bersama. Bagaimana cara mengatur keuangan berdua? Banyak tips yang bisa
diterapkan untuk ini. Misalnya, jika masih membayar cicilan rumah, salah satu
gaji bisa difokuskan untuk membayar cicilan rumah. Lalu gaji yang satunya,
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Atau bisa juga kedua gaji digabungkan,
lalu dikurangi untuk membayar cicilan. Sisanya tentu saja untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Masih banyak solusi yang bisa diterapkan untuk mengatur
keuangan keluarga, tergantung kesepakatan masing masing pasangan. Oya, jangan
lupa menyisihkan uang untuk tabungan. Tabungan sangatlah penting. Selain untuk
jaga-jaga jika ada kebutuhan mendadak, tabungan juga berfungsi untuk menyiapkan
kebutuhan masa depan (red.anak). Jadi
jangan luput membicarakan bab keuangan kepada calon suami/istri karena hal ini
sangatlah penting bagi kehidupan berumah tangga.
4.
Anak
“Nikah saja belum sudah mikirin anak.” Begitulah
kira-kira komentar orang orang pada umumnya. Namun, komentar tersebut hanya
bisa dipahami dan disetujui oleh orang–orang yang mikirnya “hari ini ya hari
ini, untuk besok dipikirkan nanti”. Padahal diskusi tentang anak sebelum
menikah juga penting. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan cara dalam mendidik
anak kelak. Jika tidak ada obrolan semacam ini, besok jika sudah punya anak
akan kebingungan, apalagi jika pandangan tentang cara mendidik anak bertolak
belakang, naah..yang ada si anak malah bingung. Orang tuanya apalagi, malah
bisa bertengkar sendiri. Biasanya diskusi tentang anak ini terselip di antara
obrolan-obrolan ringan misalnya ketika melihat seorang anak yang menangis
karena tidak dibelikan sesuatu oleh orang tuanya, lalu obrolan tentang anak pun
mengalir dengan sendirinya. Atau, bisa juga meluangkan waktu khusus untuk
membahas tentang cara mendidik anak. Namun, usahakan membahasnya dengan kepala
dingin yaa..jangan egois karena untuk hal yang satu ini membutuhkan kerjasama
yang baik sebagai calon orang tua.
5.
Mengurus Rumah
Meskipun biasanya tugas mengurus rumah ini dilakukan
oleh istri, tetapi jika istri juga bekerja di luar rumah, hal mengurus rumah
juga perlu dibicarakan. Jika keduanya bekerja, sebaiknya tugas mengurus rumah
tangga dilakukan secara bergantian. Hal ini bisa dilakukan jika masing-masing
mempuyai tanggung jawab yang sama dalam menjaga rumah yang ditinggali bersama.
Sama halnya juga dengan memasak. Para laki-laki jangan hanya menyerahkan urusan
yang satu ini kepada perempuan. Laki-laki pun juga harus bisa melakukan
pekerjaan ini. Hal tersebut dimaksudkan jika pada suatu saat istri sakit atau
menjalani tugas luar kota dalam waktu yang lama, si suami bisa menggantikan
tugas istri. Kalau sudah ada kesepakatan tentang siapa yang mengurus rumah,
insyaAllah ke depannya tidak akan ada ribut ribut karena rumah terlihat kotor
atau belum ada makanan ketika pulang kerja.
6.
Seks
Beberapa orang masih menganggap tabu untuk
membicarakan masalah ini, apalagi bagi pasangan yang belum resmi menikah.
Namun, ternyata membicarakan seks sangat perlu bagi pasangan yang akan menikah.
Asal jangan langsung dipraktikkan lho ya! Bahaya! Hehe..Mengapa membicarakan
seks ini penting, karena ada beberapa kasus perceraian yang disebabkan karena
kekerasan seksual. Mengerikan! Perlu dibicarakan jika salah satu pasangan punya
kelainan seksual atau punya penyakit yang berhubungan dengan reproduksi, karena kehidupan setelah menikah tidak bisa dilepaskan dari
hal yang satu ini. Bicarakan juga mengenai akan berapa kali berhubungan selama seminggu atau satu bulan. Atau bisa juga tergantung dengan keadaan, kondisi fisik dan psikologi, tergantung kesepakatan. Jika salah satu sudah lelah, maka tidak bisa dipaksakan, jadi harus ada yang mengalah. Jangan sampai ketika sudah menikah ada KDRT atau lebih ngeri pembunuhan karena hasrat tak tersalurkan.
Itulah enam
hal yang menurut saya penting dibicarakan dengan pasangan sebelum melangkah ke
jenjang pernikahan. Kalau setuju silakan dipraktikkan, kalau punya pandangan
sendiri ya monggo. Saya hanya menuliskan apa yang menurut saya benar dan
membagikan apa yang sudah saya praktikkan.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny