Proses Menyapih (bagian 5) -end-

Sudah hampir seminggu Diptyan 100% lepas ASI. Alhamdulillah proses menyapih berhasil. Meski kadang ketika malam hari terbangun, Diptyan masih minta nenen, tapi langsung kualihkan dengan minum susu. Bahkan kadang kala dia sendiri minta minum air putih. Meski sudah lepas ASI, Diptyan masih suka mencari ibunya ketika mau tidur. Sekadar minta dibacain dongeng, atau minta puk-puk. Proses menyapih yang kata kebanyakan orang mellow, nangis-nangis, bahkan payudara sampai bengkak, itu tidak terjadi padaku. Awal-awal proses saja aku merasakan mellow karena kupikir tak ada lagi moment intim bersamanya. Tapi setelah kujalani prosesnya, ternyata moment intim tersebut tidak hilang. Masih ada meski bentuknya berbeda. Aku juga gak nangis-nangis, gak juga merasakan bengkaknya payudara. Hal ini mungkin karena aku menyapihnya pelan-pelan, pelan-pelan kurangi intensitas, pelan-pelan kurangi durasi, jadi payudara menyesuaikan diri juga. 

Aku ingin berterima kasih kepada diriku yang tetap berdiri tegak dengan pendiriannnya. Tidak terpengaruh dengan omongan orang-orang di sekitar yang menyarankan ini itu.Terima kasih karena telah sabar menghadapi segalanya. Aku tahu ini berat karena harus menerima,  merasakan, dan akhirnya berdamai dengan segala perasaan marah, kecewa, lelah, sedih, galau, dan sebagainya. Peluk diriku yang masih mau menjalani kehidupan meski berkali kali tertempa palu.

Aku juga ingin berterima kasih kepada partnerku, suamiku, yang selalu mendukungku, selalu berada di sebelahku, membelaku. Terima kasih sudah mau belajar bersama, membesarkan dan mendidik anak laki-laki kita. I love you..

Terakhir, aku berterima kasih kepada anakku. Terima kasih sudah mau bekerja sama dengan baik. Kamu adalah hal terbaik yang hadir di antara kami. Terima kasih, anak ganteng, Sindu Diptyane Sidnan. Bapak ibu sayang kamu..

Dengan ini, Proses menyapih selesai dan Diptyan sah lulus ASI 2 tahun. Yey...👏👏💗

Komentar

Postingan Populer