Kau dan Rinduku

Kau. Datang lagi mengusik ketenanganku. Menggangguku dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak penting.  Meski topeng kemunafikanmu masih kau pakai, aku tahu itu kau dengan segala angkuhmu. Mau tak mau kenangan itu terbit lagi ke permukaan. Kenangan yang ingin sekali kuhapus dari duniaku. Jujur aku tak ingin kau hadir, apalagi "kembali" hadir.  Katamu, kau benci. Katamu, kau dendam. Katamu, kau tak mau mengingatku. Namun, kau terus menggangguku dengan memunculkan kenangan. Tak tahu apa maumu. 

Kini rindu mulai mengusikku saat kau meninggalkanku bersama rasa penasaran yang aneh. Ya, aneh! Karena sampai sekarang kau belum mau membuka topengmu dan aku begitu yakin kalau itu adalah kau.  Sudah dua kali kau melakukan hal ini padaku. Aku hafal. Aku belajar. Mungkin kau yang belum sadar.  Meski entah berapa kali aku berusaha membukanya, kau tetap menguncinya dengan rapat.  Karena tak mau aku mengenalimu atau karena kau gengsi? Atau kau mau memamerkan bahwa kau sudah mau berlayar ke pelaminan? Membuatku menjadi iri dan cemburu? Kalau itu tujuanmu, maaf, tamengku lebih kuat dari godaanmu. 

Seharusnya aku tak terlalu baik padamu karena kau datang dengan cara yang tak sopan. Aku masih terheran dengan diriku, sampai saat ini kesabaranku masih ada untuk menghadapimu.  Kalau kau masih mau bermain denganku, dengan senang hati aku melayanimu. 
AHH...atau aku benar-benar rindu padamu?!

#bersambung.....

Komentar

Postingan Populer