Menikah Itu Tidak Mudah

blog.carionline.com

Makin hari, harga rumah makin mewah. Kebutuhan hidup juga makin tinggi. Belum lagi biaya pendidikan untuk anak yang makin membuat mata mendelik. Ini belum nikah lho! Belum! Biaya nikah pun juga ikut-ikutan mbludag. Bisa dibayangkan betapa mumetnya  mikirin hidup ke depan. Tapi apa daya, umur tak bisa juga ditipu. Mau tak mau, suka gak suka semuanya memang harus dihadapi. Meski dengan tertatih, yakinlah bahwa ini membuat kita terlatih dengan masalah masalah yang lebih dasyat di kehidupan rumah tangga nantinya.




kreditgogo.com
Tak usahlah merasa iri dengan orang lain yang kelihatan mudah dan enteng saja menjalaninya, bahkan dengan muka datar mereka mengatakan, "Jalani saja, siap gak siap harus siap, kalau sudah nikah segalanya terasa gampang." Kita bukan mereka, kan? Kita tidak ingin kehidupan kita yang berjalan selamanya tidak terencana dengan baik. Kita sudah saling menukar mimpi tentang kehidupan rumah tangga yang akan kita jalani dan aku ingin mewujudkannya. Hanya dengan kamu, patner mimpiku. 

Tak usahlah merasa terheran-heran dengan orang lain yang terlalu bergembira sebab awal tahun akan meresmikan hubungannya ke jenjang pernikahan. Mereka belum tahu saja dengan kehidupan rumah tangga yang rumit, yang membuat kepala sakit. Mereka belum tahu saja bahwa DP dan cicilan rumah masih dibayar dengan segepok uang, tak bisa barter dengan seperangkat alat salat. Mereka juga belum cek harga persalinan, kecuali kalau mereka niatnya emang mau melahirkan di dukun beranak yang mungkin bisa dibayar hanya pakai ucapan terima kasih dan uang seadanya. Belum lagi harga susu dan perlengkapan bayi unyu-unyu yang harganya menyaingi paket data modem 10 GB. Penderitaan belum berhenti sampai situ, bayi yang sudah menjelma anak anak cantik/cakep mulai merengek minta sekolah dan dibelikan perlengkapan sekolah yang bentuknya tak mau kalah unyu dengan teman-temannya. Itu baru soal anak. Namanya rumah tangga, tidak mungkin akan berjalan mulus mulus saja kan? Pas pacaran aja ngambeg-ngambeg an sampai salah satunya minta putus, apalagi kalau udah satu rumah. Apa iya njuk langsung ujug-ujug minta cerai gitu? Hal-hal yang seperti ini juga harus bisa diatasi bersama-sama. Harus bisa terbuka dan secara ikhlas membuka hati dan pikiran agar semuanya adem, bisa dicari jalan tengahnya biar gak pincang. 

Ah, masih banyak yang harus kita pikirkan dan persiapkan karena dua tahun itu bukanlah waktu yang lama. Dua tahun hanya tinggal sekedipan mata. Aku tak ingin seperti Cinta yang menunggu kepastian Rangga selama 14 tahun. Kau pun tak ingin seperti Rangga kan, yang begitu jahat menyiksa perasaan perempuan? 
Aku ingin mewujudkan kita secepatnya. Semoga semesta juga mewujudkannya. 
Semangat!

#ditulis ketika galau nungguin kepastian




Komentar

Postingan Populer