Tentang Hugo dan Sejarah Film Fiksi


Melihat sebuah film, tidak hanya menemukan kesenangan tetapi kita juga menemukan pelajaran tentang sebuah nilai kehidupan, sejarah, dan seni. Kali ini, saya benar benar jatuh cinta dengan film yang baru saja saya tonton. Film itu berjudul Hugo. Mungkin saya telat mengetahui film ini. Jika tahu, saya akan menontonnya di bioskop. Tidak apa-apa, toh saya tetap bisa menonton film yang luar biasa ini.
Film ini, bercerita tentang seorang anak yatim piatu bernama Hugo. Dulunya, Hugo tinggal bersama ayahnya yang bekerja sebagai tukang memperbaiki jam di stasiun. Suatu saat ada kebakaran, dan ayahnya meninggal dalam kebakaran tersebut. Tinggallah Hugo bersama mesin-mesin dan buku catatan peninggalan ayahnya. Hugo meneruskan pekerjaan bapaknya menjadi tukang perbaikan mesin. Ada satu peninggalan ayahnya yang pada saat ayahnya meninggal belum selesai diperbaiki. Benda itu adalah robot. Setelah ayahnya meninggal, Hugo lah yang meneruskan perbaikannya. Cuma satu yang dia tidak punya, yaitu kunci yang berbentuk hati. Kunci tersebut adalah jalan keluar untuk membuat robot itu bergerak. 

Diceritakan bagaimana Hugo akhirnya mencari kunci yang cocok. Petualangan Hugo, membawanya dalam kejaran seorang keamanan stasiun. Hugo yang saat itu hanya bisa mencuri makanan agar tetap hidup, diketahui oleh seorang penjual mainan bernama George. Dan George berhasil menyita buku catatan ayahnya. Dengan berbagai cara, Hugo berusaha mengambil bukunya karena itu sangat berarti baginya. Kemudian bertemulah ia dengan anak asuh George (lupa namanya). Bersamanya, Hugo meneruskan petualangannya. Sampai suatu hari, secara tidak sengaja Hugo melihat gadis itu memakai kalung berbandul kunci berbentuk hati. Segera saja Hugo menunjukkan robotnya dan benar saja robot itu bergerak. Robot yang sedang duduk memegang sebuah pena itu menggerakkan tangannya. Awalnya sempat tersendat, tetapi robot itu berhasil membuat sebuah gambar. Di bawah gambar itu terlulis nama George Melies, ayah angkat gadis itu. Mereka heran. Lalu dengan berbekal gambar itu, mereka mencari tahu ke sebuah perpustakaan di stasiun itu. Ternyata George Melies itu dulunya seorang ilusionis. Kemudian dia tertarik dengan proses pembuatan film. Dari ketertarikan itulah George membuat berbagai film. Sudah ratusan film ia produksi. Filmnya sangat laris karena menggambarkan sesuatu yang berbeda. Ia menggabungkan antara ilusi dan kenyataan. Namun filmnya bangkrut karena perang. Sejak itu George jadi putus asa dan sedih. Dan ternyata robot itu juga ciptaan George yang gagal. Namun berhasil diperbaiki oleh Hugo. Akhirnya dengan berbagai cara, Hugo dan gadis itu membantu George supaya tidak trauma dengan masa lalunya. George kembali bangkit dan tidak lagi sedih berkat keberanian Hugo.

Cerita ini tidak hanya bercerita mengenai usaha dan keberanian Hugo, tetapi juga bercerita tentang sejarah pembuatan film fiksi oleh George Meiles.  Bagi yang suka dengan sinematografi, film ini sungguh menggugah semangat. Saya juga mengacungkan empat jempol untuk film ini. 

Komentar

Postingan Populer