BDSM dalam Fifty Shade of Grey
Novel Fifty Shades of Grey |
Menonton film Fifty
Shade of Grey (adaptasi dari novel trilogi Fifty Shade karya E.L. James)
membuat saya penasaran dengan BDSM. BDSM adalah singkatan dari bondage and
discipline (B&D), dominance and submission (D&S), and sadism &
masochism(S&M). Ini adalah
salah satu kelainan seksual demi mendapatkan kepuasan. Menurut apa yang saya baca,
BDSM ini juga mempunyai kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri dan itu dinamakan
kenikmatan versi pelaku. Namun di dalam film ini hanya digambarkan tentang dominance dan submission (D&S). Seorang
dominant akan mengajukan beberapa persyaratan yang harus dipatuhi oleh
submissive. Jika submissive tidak patuh, akan dikenakan hukuman. Bagi seorang
dominant, kepuasannya akan terpenuhi ketika ia melihat submissivnya tidak
berdaya.
Diceritakan seorang pengusaha
muda dan sukses bernama Christian Grey (seorang dominant, istilah dari BDSM) yang mendekati
Anastasia Steel seorang mahasiswi sastra tingkat akhir untuk dijadikan submissive. Seperti perempuan pada umumnya ketika
didekati seorang laki-laki tampan dan mapan pasti akan baper duluan. Begitu juga dengan Anastasia. Christian memberikannya
perhatian dan fasilitas yang lebih. Meski Christian terkesan protektif dan mengintimidasi,
Anna yang belum pernah mendapat perhatian lebih dari seorang laki laki akhirnya
luluh juga. Mungkin karena ia kadung jatuh cinta dengan Christian. Mungkin juga karena tatapan mata Christian yang aduhaai haha..(abaikan itu
opini saya pribadi). Yang jelas saya makin naksir dengan film ini. Bukan karena
ada adegan“itu” nya tapi karena
pemeran Christian (Jamie Dornan) ganteng banget boo’.. Selain itu,
penasaran juga sama si Christian, karena
kemisteriusannya. Kabarnya
sih
di film yang kedua, Christian akan sembuh. Sembuh karena ternyata ia juga merasakan
hal yang sama dengan Anna. Cinta memang bisa mengubah segalanya yaa? Kita
nantikan saja film keduanya di 2017. Tapi sepertinya sama dengan film
pertamanya, film keduanya ini juga tidak akan tayang di Indonesia. Kalau film
ini diputar di Indonesia, saya yakin setengah lebih dari durasi film akan disensor.
Banyak adegan di film ini diperuntukkan untuk orang dewasa.
Poster Film Fifty Shades of Grey |
Biasanya saya tidak suka
dengan film menye-menye
romantis,
tapi untuk film yang satu ini benar
benar lain dari pada yang lain. Sisi keromantisan yang dibangun tidak serta merta berjalan mulus dan bahagia. Ada tekanan, keterpaksaan, dan kepasrahan yang dibangun bersamaan di dalam cinta. Dari segi pembangunan karakter, Jamie Dornan (Christian Grey) dan Dakota Johnson (Annastasia Steel) memerankannya dengan sukses. Lewat kepasrahan dan tatapan mata yang polos, Dakota Johnson mampu membuat penonton geregetan dengan sikapnya yang seolah olah memasrahkan dirinya terperangkap dalam kandang macan. Sementara Jamie Dornan, dengan tatapan mata misterius dan sikap dinginnya mampu menyihir setiap perempuan yang didekatinya. Membuat perempuan bertekuk lutut dan tidak mampu menolak pesonanya (termasuk saya wkwk). Yah, film ini memang terkesan vulgar
meski tidak sevulgar novelnya (saya sedang membaca terjemahan trilogi novelnya). Dari
novel dan film ini saya jadi
tahu bahwa ternyata ada istilah BDSM di dalam seksologi, mengetahui seluk
beluknya, dan jadi tahu bahwa memang ada orang-orang yang seperti Christian.
Yang kebanyakan dari mereka mengawalinya dengan trauma atas perlakuan yang didapatkan
ketika mereka masih kanak kanak. Atau bisa juga terjadi akibat dari rasa
depresi yang sangat. Bisakah sembuh? Bisa jika pelaku dapat mengontrol emosinya dengan baik.
Komentar
Posting Komentar