Si Mbak yang Paranoia

peterrollins.net

Kemarin malam, teman kosku tiba tiba mengetuk kamarku dan berkata, “Dik, aku tidur kamarmu ya?” Langsung saja kujawab, “Kenapa, mbak?” Dia menjawab takut. Si Mbak, teman kosku ini emang mempunyai ketakutan yang berlebihan. Katanya sih takut sama hantu. Kalau suasana kos sepi, kebetulan teman belakang kamarnya dan samping kamarnya sedang tugas malam, pikiran dia langsung ke hal yang aneh-aneh. Kupikir dia pernah ngelihat “sesuatu”, tapi ternyata belum pernah. Jadi bisa kusimpulkan, dia takut akan pikiran dan khayalan-khayalannya sendiri. Terbukti juga ketika dia cerita, saking stresnya dia sampai pergi ke psikiater dan diberi obat penenang (tapi si Mbak bilangnya obat penghilang rasa takut).
Kata Mbah Wikipedia, Paranoid/paranoia adalah gangguan mental yang diderita seseorang yang meyakini bahwa orang lain (dalam kasus si Mbak adalah hantu) ingin membahayakan dirinya. Gangguan tersebut bisa membuat stres penderita. Orang yang menderita paranoia akan merasa bahwa hidupnya sangat menderita dan tidak ada orang lain peduli dengannya. Dia akan merasa sensitif dan emosi jika hal yang dibenci mucul atau dirasakan penderita (dalam kasus si Mbak, jika dia merasa kepanasan). Sering juga merasa sedih dan menangisi penderitaannya (si Mbak pernah cerita kalau dia sering nangis karena ketakutannya itu). Nah, berarti fix kan kalau si Mbak menderita paranoid.
Sebelum tidur, dia cerita sama aku kalau pernah diceritain sama anaknya yang punya warung mi ayam depan kos, kalau di dekat kamar Si Mbak ini ada orang gede, hitam, dan berambut gimbal. Setelah mendengar itu, tambah takutlah Si Mbak kosku ini. Padahal sih menurutku itu cuma karangan Si Anak. Lha biasa to nek anak anak jahil, jika ada teman-temanya yang takut akan sesuatu malah ditakut-takuti sekalian. Karepe sih bercanda. Tapi, kalau beneran Si Anak itu ngelihat, gimana ya? Masalahnya samping kanan kiri bangunan kosku itu masih berupa pekarangan. Banyak pohon-pohon yang kayaknya juga besar-besar meski gak sebesar pohon beringin. Ah, kalaupun ada, biarlah mereka ada, anggap saja sebagai teman ketika kos sedang sepi. 
Saking takutnya, kamar si Mbak ini jarang banget ditempati karena dia selalu tidur di tempat temannya atau pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kos. Padahal baru kemarin ini lho dia pasang AC di kamarnya karena tidak tahan panas. Kan sayang tuh kalau kamar yang sudah terpasang AC itu tidak ditempati. Berkali kali dia memintaku untuk tidur di kamarnya tapi aku selalu menolak karena pada dasarnya tubuhku tidak kuat dengan suhu AC.
Tidak tahu seberapa bertahankah si Mbak akan tinggal di situ. Yang jelas, semakin sering kamarnya tidak ditempati, semakin terasa menyeramkan. Benar kata bapak ibuku, malam pertama menempati rumah baru atau kamar baru kita harus “kulonuwun” dulu. Kalau yang beragama Islam dengan membaca surat Yasin dan Tahlil, meminta perlindungan dari Allah swt. Dan itu beneran ngefek lho! Si Mbak yang baru pertama kali nginep di kamarku aja bilang, “Enak banget ih di kamarmu, dik, gak begitu panas.” (yaeaaalah...kan kipas anginnya nyala wkwkw..). Tapi beneran ini, pas aku bangun buat subuhan, kipas anginnya udah mati, dimatiin sama si Mbak. Padahal si Mbak ini kan gak tahan sama panas.

Sebenarnya takut itu hanya dipikiran kita saja. Iya gak sih? Kalau pikiran kita tidak berkhayal sampai ke mana mana, ya takut itu akan hilang dengan sendirinya. Aku selalu bilang sama si Mbak, kalau di sini tuh tidak ada apa-apa, buktinya si Mbak gak pernah melihat yang tak kasat mata. Aku bilang juga, kalau mau tidur tumbuhkan pikiran-pikiran positif, pikiran yang membuat senang. Atau dengerin musik yang membuat pikiran dan jiwa kita relaks. Perbanyak juga ibadah, karena menurut cerita si Mbak, ibadahnya masih bolong-bolong. Si mbak menanggapi dengan positif sih kayaknya. Semoga, karena cuma itu yang bisa aku lakuin untuk bantu dia. Apalagi kalau belum pernah “melihat”, mungkin akan lebih gampang untuk mengusir ketakutan yang muncul. Semakin menghindar dan mencari aman, semakin susah pula sembuhnya. Haduuh, aku ngomong kayak gini tapi aku-nya sendiri juga susah untuk menghilangkan ketakutanku pada satu binatang yang paling menjijikkan di dunia.. Euww..Au ah helap!

Komentar

Postingan Populer