Saya, Juventus, dan Semangat Grinta


Image result for gambar fino alla fine forza juventus
sapujagat.com
Sebagai seorang Juvedonna anyaran karena baru dua musim, saya merasa terperangkap ke dalam kata-kata saya sendiri. Dulu saya benar benar beranggapan kalau perempuan menyukai sebuah pertandingan sepak bola atau yang lebih spesifik lagi sebuah tim sepak bola, hanya karena para pemainnya yang ganteng dan mempunyai tubuh yang atletis sempurna. Tapi ternyata lebih dari itu. Oke mungkin awalnya memang mengagumi salah satu pemainnya, tapi karena jiwa per-kepo-an perempuan yang kuat, dia mampu menggali informasi sebanyak banyaknya mengenai olahraga yang sedang digeluti idolanya. Kalau ada yang tidak mudeng, bisa tanya kepada yang lebih mumpuni.
Image result for gambar fino alla fine forza juventusEh, iya, saya tegaskan bahwa saya memang mengidolakan beberapa pemain dari tim yang saya suka. Namun, lama kelamaan saya terpesona sama keseluruhan tim. Tentang prinsip dan kekeluargaan yang dibangun antar pemain, sungguh membuat saya kagum. Di Juventus tidak ada yang namanya pemain senior dan pemain junior, semuanya sama. Pemain pemain senior juga tidak ada yang sombong dan berlaku songong. Ada yang dinamakan semangat Grinta atau bisa disebut sebagai semangat pantang kalah. Semangat grinta  inilah yang bisa membuat Juventus kuat. Untuk membuat sebuah tim kuat dibutuhkan pemain yang juga mempunyai pemikiran yang sejalan. Itu mengapa pemain pemain Juventus terlihat kompak karena setiap pemain mempunyai tujuan yang sama, yaitu “kami harus menang/berhasil” bukan “aku harus menang/berhasil”. Memang benar juga. Sepak bola adalah olahraga tim, jadi yang harus dibangun adalah tim bukan individu pemain.
Dulu saya pikir, sepak bola cuma berlomba memasukkan bola ke gawang lawan. Namun, ketika melihat Juventus berlaga di lapangan hijau, membuat pikiran saya berubah. Saya berdecak kagum akan permainannya. Inilah sepak bola yang sesungguhnya. Sepak bola yang mengedepankan skill dan taktik, bukan hanya sekadar banyak banyakan memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Juventus benar-benar mampu membuat semangat grinta  berkobar selama pertandingan. Itulah sebab para pencetak goal di Juve bukan hanya dari penyerang, tapi gelandang atau pemain belakang pun bisa mencetak goal.
Nah, kalau bicara tentang pemain idola di Juventus, saya mungkin termasuk perempuan kesedikitan. Perempuan lain sih pasti mengidolakan Dybala atau Morata yang sekarang sudah diminta lagi oleh Madrid. Kalau saya, berbeda. Pertama, pandangan saya tercuri oleh senyuman manis pria Amerika Latin, Arturo Vidal. Setelah Vidal pindah tim, saya beralih pada mata birunya pria berdarah asli Italia, Claudio Marchisio. Namun tentu saja senyuman manisnya Vidal tetap tidak bisa tergantikan. Mereka memang tidak seganteng dan seunyu Dybala dan Morata, tetapi mereka itu tipe cowok yang macho. Apalagi Pakdhe Buffon. Sebagai tetua dan penjaga gawang andalan, dia masih menunjukkan kharismanya.
Seperti yang saya katakan, kesenangan perempuan tidak berhenti pada pemain-pemain ganteng saja. Saya pun juga begitu. Dulu, tiap nobar saya pasti menanyakan ini itu perihal tata aturan bermain. Sekarang, tanpa ada laki-laki di sebelah saya, saya sudah mengetahuinya. Dulu saya selalu malas diajak nobar karena keadaannya yang bising. Gimana mau konsentrasi nonton coba kalau keadannya bising. Namun sekarang, saya malah merindukan saat-saat nobar. Kegembiraan yang terluap saat tim kesayangan berhasil menjebol gawang lawan terasa sangat akrab. Pun ketika tim kesayangan kalah, kesedihan dan kepasrahan juga dirasakan bersama.
Saat ini musim bola kembali digelar. Bursa transfer pemain sudah resmi ditutup akhir Agustus. Saatnya kembali menonton aksi aksi seru para pemain. Sayang Il Principino belum bisa bergabung. Dia masih masa pemulihan cedera. Semoga segera pulih, jadi bisa kembali merumput. Oya, dalam bursa transfer kemarin Juventus berhasil membeli beberapa pemain. Dani Alves, Marco Pjaca, Higuain, Miralem Pjanic, Medhi Benatia. Daaan...ada seseorang lagi yang kembali yaitu Juan Cuadrado. Sebenarnya peminjamannya dari Chelsea sudah berakhir, tapi sepertinya Conte belum butuh Cuadrado di timnya. Jadi, Cuadrado dipinjamkan kembali pada Juventus. Yeeey, semoga dibeli aja lah. Selain senyumnya yang manis khas pria Amerika latin, gocekan bolanya juga keren. Semoga mereka mampu membawa Juventus merebut gelar juara champion. Fino Alla Fine Forza Juventus lah pokoknya.

Maafkeun kalau tulisan saya ini masih dangkal karena saya masih baru *salim dulu ah sama fans senior*

Komentar

  1. Bagiku hanya ada dua Klub sepakbola di dunia ini, yaitu Juventus dan bukan Juventus.
    Lebih dari hanya sekedar sebuah Klub, bagiku Juventus adalah duniaku, semangatku, dan keluargaku. Juventusmu adalah Juventusku. Juventini adalah keluargaku.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer