Perkembangan Diptyan Usia 18-19 Bulan

 

Mendampingi tumbuh kembang anak adalah hal yang membahagiakan. Saat ini anak kami berusia 18 bulan, jalan 19 bulan. Ada saja tingkahnya yang membuat kami tertawa bahkan terpana. Contohnya, dari usia 15/16 bulan, dia sudah paham etika membuang sampah. Jika ada sampah, dia langsung mengambilnya lalu berjalan menuju tempat sampah dan meletakkan sampah yang dibawanya ke dalam bak sampah. Dia juga sudah paham jika akan keluar rumah, lalu ibuk bapaknya bilang "Pakai sandal dulu kalau mau keluar. Dicari yuk, sandalnya di mana.." Dia langsung mencari sandalnya. Contoh yang terbaru, kemarin dia numpahin gelas isi beras pakan ayam (dia suka sekali kasih makan ayam tetangga). Aku langsung contohin gimana cara bersihinnya dan bilang, "Tolong dong ambilkan sapu kecil, Diptyan lihat gak sapu kecil di mana?" Dia langsung berjalan mengambil sapu kecil dan menyerahkannya padaku. Lalu kusambut dengan ucapan terima kasih dan mencontohkan dia menyapu sisa beras yang terjatuh. Oh ya, bundanya di sekolah juga pernah bercerita bahwa Diptyan sangat peduli dengan lingkungan. Ada bungkus bekas makanan tergeletak begitu saja di lantai, diambilnya lalu mencari tempat sampah. Jika tidak menemukan tempat sampah, bungkus bekas makanan itu diserahkan ke bunda.

Di usia ini, perkembangan bahasa Diptyan juga melaju cepat. Saat ini, saat Diptyan berusia 19 bulan, Diptyan sudah bisa mengucapkan sekitar 22 kata, diantaranya, maem, mimik, moh (emoh), aduh, jatuh, habis, duduk, bapak, cicak, sama, sudah, mau, bobok, nak (enak), buk (ibuk), popok, hp, bebek, kan (ikan), pipis, naik, jam, mbek (suara kambing), yam (ayam). Ibuk dan bapaknya gak lagi dilanda kebingungan. Tapi ada beberapa benda yang dia sebut tidak sesuai dengan namanya, contoh bis (mobil), pis (sapu). Padahal sudah berkali kali dibenarkan, tetapi Diptyan tetep saja ngomongnya bis sama pis.. haha. Kami, bapak ibunya selalu menstimulasi perkembangan bahasanya. Kali ini, sedang fokus mengajarkan kata "dalem" (jawaban ketika namanya dipanggil). Ketika Diptyan memanggil bapak/ibu, kami selalu menjawabnya dengan "dalem". Harapannya, Diptyan bisa menirukan ketika dia mendengar namanya dipanggil. Ya tidak bisa instan. Harus konsisten dan tentu saja kerjasama yang baik antara bapak dan ibu.

Untuk perkembangan motorik kasarnya, Diptyan masih suka corat-coret. Kegiatan corat-coret ini sudah dimulai sejak Diptyan berusia 14 bulan. Sekarang gak hanya kertas yang dicorat-coret, tembok dapur pun kena coretannya dia. Kami gak melarang, prinsip kami, tembok bisa dicat ulang, tetapi kreatifitas anak tak bisa dibentuk ulang. Satu hal yang kami selalu tegaskan kepadanya, "Diptyan hanya boleh corat-coret tembok di rumah ya? Di sekolah, di rumah eyang, di rumah mbah kalau mau corat coret di kertas." 

Sekarang Diptyan juga sedang dalam tahap belajar melompat. Untuk memanjat, dia masih hati-hati dan belum berani. Jalan sudah lancar, meskipun beberapa kali masih tersandung benda-benda yang ada di depannya. Bahkan kemarin dia terpeleset di lantai licin, jatuh telentang 😟, tapi untungnya cuma nangis sebentar. Malemnya agak anget, tapi langsung kompres air hangat. Paginya sudah ceria lagi. 

Mendampingi anak toddler memang harus ekstra sabar dan ekstra pengawasan. Sabar karena dia sudah mulai punya keinginan dan kemauan sendiri. Sabar menghadapi tantrumnya. Ekstra pengawasan karena dia mulai eksplore tempat-tempat yang baru menurutnya.



Komentar

Postingan Populer