Harga Sebuah Karya


Ini bukan soal mau berbagi atau tidak, ikhlas atau tidak, dan untung atau rugi, tetapi ini soal penghargaan. Penghargaan terhadap karya yang tidak mudah membuatnya. Malam itu, aku berkirim pesan padanya. Aku memang jarang bertukar kabar dengannya. Namun malam itu, aku bermaksud ingin menawarkan buku kumpulan cerpenku bersama kawan-kawan kepadanya.  Berjam-jam aku menunggu balasan darinya. Namun, yang kudapat hanyalah sedikit kekecewaan.  Secara tidak langsung, dia meminta bukuku dengan gratis. Meski dengan bahasa yang halus, tetap saja aku tersinggung.  Sedang ngirit. Itu alasannya. Aku tahu, aku paham, dan aku maklum. Aku juga sedang ngirit, tetapi juga biasa saja, tidak kupublikasikan secara besar-besaran. Aku tak mau minta belas kasihan orang lain dengan kengiritanku. Dia pikir, semuanya bisa didapat secara cuma-cuma? Kalau begitu, buat apa uang dicetak dan disebarluaskan?! 
Ah, sudahlah..mungkin dia memang sedang ekstra mengirit.  Atau dia tidak punya kata-kata yang tepat untuk menolaknya. Lagipula, berjualan buku itu tidaklah mudah.  Harus sabar menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Dan tidak boleh putus asa!

Komentar

Postingan Populer