Soal Gebet Menggebet
Hari senin. Jam sehabis
jam duabelas itu adalah jam saat mata tak bisa diajak berkompromi. Maunya
terpejam. Lama-lama kepala sudah mendarat manis di meja kerja ini...hoaahmm..
Biasanya saat–saat
ngantuk seperti ini, adalah saat yang baik untuk meluncur ke dunia maya.
Jalan-jalan sejenak, melihat yang segar-segar, kepo mantan dan gebetan..habis
itu galau dan kerjaan tak lagi disentuh. Duh! Aku sih gak begitu, paling
sehabis kepo, lari ke you tube nyari lagu-lagu galau haha..
Lhah kalau sekarang,
lari ke you tube aja gak bisa apalagi mau kepo. Sambungan internetnya saja masih ngambeg. Alhasil malah lari-larian sama
gebetan. Aku ngejar dia, dia ngejar calon istrinya. Nah lo! Sudah makan dulu
sana...ada mie ayam campur tai..*ceker-ceker pasir
Ngomongin soal gebetan,
sebenarnya sudah nggak jaman lagi gebet menggebet. Kalau suka, bilang saja
langsung. Kaya cawapres itu, belum ditawarin, udah mengajukan diri buat jadi
pasangan capres. Nah masalahnya adalah cowok-cowok jaman sekarang pinter. Cowok
itu ibarat nelayan dan kita cewek-cewek adalah ikan. Si nelayan menebarkan
jaring lebar-lebar. Dan kita ikan-ikan yang tertarik sama jaring yang
bling-bling, masuk deh dalam perangkapnya. Padahal mungkin tak ada satu pun
dari kita yang diberi perlakuan khusus. Semua sama rata. Namun, kita sebagai
cewek sudah merasa ke-GR-an. Niatnya kepengen nembak tu nelayan eh cowok, malah
dia yang menjauh nyari tangkapan lain yang lebih...Entahlah, mungkin yang lebih
empuk.
Sedikit curhat, sudah
dua kali aku menemukan cowok dengan tipe seperti ini. Yang satu, aku salah satu
dari ikan yang ke-GR-an, yang satunya lagi aku yang kemudian menarik ulur umpan
hingga akhirnya dia jera dan mencari ikan lain. Yang terakhir ini, agaknya aku
sudah belajar bagaimana menghadapi tipe cowok yang tebar jaring. Meskipun pada
akhirnya aku menyadari kehilangan, tapi ada rasa syukur dibaliknya. Enaknya
dibikin apa ya cowok seperti ini? Pepes dengan saos tiram? Atau daging guling
pedas? *singsing lengan baju siap tawuran
Nah, kalau sudah
begini, pihak cowok juga tak mau kalah. Mereka berdalih, hal itu mereka lakukan
karena ingin mencari yang cocok. Tentang perasaan dipermainkan sih, urusan
situ. Kata cowok dengan angkuh. Lalu cewek ngambil sandal, sepatu, kulkas, TV,
lemari buat melempari tu cowok. Untuk mengatasi pertengkaran diantara
gebetan/pacar tersebut, sebaiknya cewek jangan mau kalah. Ikuti aturan main
cowok. Mencari yang cocok. Sayangnya sebagian cowok tak rela jika cewek yang “ditaksirnya”
naksir sama cowok lain. Sebagian lagi rela karena mereka menjunjung tinggi
kebebasan dan kesetaraan. Nah, yang terakhir ini yang bagus. Belum sah
dihadapan penghulu kok sudah main larang. Nanti dimarahin Tuhan lo! Gak papa
kok naksir banyak cowok atau cewek asal tetapkan naksir sama satu cewek/cowok
kalau sudah menjadi istri/suami. Kalau aku sih yes, gak tahu kalau kalian..
*Ditulis ketika kantuk
melanda dan efek ngedit naskah remaja
Yang ada malah kita yang dibikin pepes saus tiram. Lha kita kan ikannya. :(
BalasHapus