Dikira Flu Singapura

Hari Sabtu kemarin, Diptyan badannya anget, kurang minum kata bundanya. Setelah sampai rumah, aku cek ternyata dia sariawan. Sepanjang siang, dia hanya mau minum. Makan sore cuma sedikit. Hari Minggu lebih parah. Aku sampai menangis lihat dia. Jadi, dia dapat makanan dari penimbangan. Nasi, sayur sop, tempe, dan nuget. Ada snacknya juga, pisang dan agar-agar. Aku tahu dia pengen banget makan karena dia bilang "mau ini, mau ini" sambil nunjuk makanan. Tapi begitu dia makan, kunyah sedikit, lalu lepeh. Sakit katanya. Sore harinya dia baru bisa sedikit sedikit makan bubur kacang hijau yang sengaja kubeli untuknya. Kupikir karena sariawan, dia harus makan yang lembut-lembut dulu biar mudah ditelan. Masalah minum, dia oke. 

Hari Seninnya, Diptyan izin tidak masuk. Bukan karena masih demam karena demamnya sudah turun di hari Minggu pagi. Tapi karena masih lemes. Diptyan di rumah sama bapaknya. Tak lama setelah aku izinin Diptyan ke grup daycare, salah satu bundanya japri aku, tanya, Diptyan sakit apa. Kujawablah sedang pemulihan karena kemarin sariawan dan demam juga. Lalu bundanya, tanya, apakah di telapak kaki dan tangan ada bintik-bintik merah? Kujawab tidak ada (kujawab setelah kutanyakan ini sama bapaknya). Bundanya khawatir kalau itu flu singapura. 

Setelah googling, memang sih, gejala awal flu singapura itu demam tinggi, muncul sariawan, dan muncul bintik bintik merah berisi cairan. Tapi Diptyan gak ada bintik bintik merah dan aku yakin bahwa kemarin Diptyan hanya demam karena sariawan. Demamnya pun tidak tinggi menurutku, dan pagi harinya sudah turun. Oh ya, di telapak kaki Diptyan memang ada bintik bintik merah, tapi itu bintik merah karena gigitan nyamuk. Aku tahu karena kulitku juga begitu kalau digigit nyamuk. Diptyan ini kayak aku kulitnya. Mungkin golongan darahnya juga (jadi pengen cek nih...). Dan itu sampai sekarang juga segitu aja, gak menyebar. Diptyan juga tetap aktif, ceria. Cuma pagi hari pas sampai sekolah aja dia nangis (ini aku juga masih bertanya-tanya kenapa begitu).

Mungkin, bunda-bunda daycare heran, kok aku tenang-tenang aja. Gak panik. Ya ngapain aku panik. Setelah bundanya bilang "takutnya flu singapura", aku juga gak langsung panik. Aku cari tahu tentang flu singapura itu di google. Sebagai ibuk-ibuk masa kini, aku selalu mencari tahu dulu sebelum memutuskan. Jadi ingat dulu pas punggung Diptyan ada bintik-bintik (ruam) merah juga. Itu bundanya bilang kalau Diptyan gabagen dan itu gatel. Aku disarankan untuk membeli obat (aku lupa namanya) untuk campuran mandi. Tapi, aku gak langsung beli karena aku gak yakin kalau itu gabagen. Kenapa? karena Diptyan tidak mengeluh gatal. Saat itu Diptyan udah bisa bilang yaa..kalau dia lagi gak nyaman sama sesuatu di tubuhnya. Dan bener dong...Diptyan bukan kena gabag. Tapi ada penyakit yang mirip, namanya Roseola. Roseola ini tidak gatal, dan bisa hilang dalam 1-3 hari. Bener dong...ruam merah di punggung Diptyan hilang dalam waktu 2 hari (aku olesin dengan obat gatal yang biasa digunakan ketika digigit serangga).

Alhamdulillah, hari Selasa sudah berangsur-angsur membaik. Dan hari Rabu sudah mau sikat gigi lagi. Yeeey! Pentingnya cari tahu dulu sebelum bertindak. Dan satu lagi gak boleh panikan kalau jadi ibu. Apalagi denger omongan orang lain yang belum tentu benar. 

Sehat-sehat selalu yaa kesayangan ibuu..

Komentar

Postingan Populer